Sabtu, 31 Desember 2011

Israfil Al-Maghribi

Israfil Al-Maghribi, semoga Allah mensucikan ruhnya, termasuk maha guru senior dunia shufi. Syaikh Abu Ismail Abdullah Al-Harawi mengatakan bahwa beliau termasuk guru dari Dzu Nun Al Mishri, berasal dari Maghrib dan menetap di Mesir. Beliau memiliki banyak aforisma dalam masalah Zuhud, tawakal dan cara berinteraksi.

Fath Ibn Syahraf Ibn Dawud Abu Nashr Al-Kisyi, seorang pengembara yang pada akhir hayatnya menetap di baghdad, pernah juga datang ke Mesir hanya untuk mengkonfirmasikan sebuah permasalahan. Ia bertanya kepada Israfil Al Maghribi, "Apakah orang-orang jahat akan di azab sebelum melakukan kecerobohan." Al Maghribi mengatakan, "Beri aku waktu tiga hari."

Pada hari keempat beliau memberikan jawaban, "Jika boleh memberikan gaji sebelum bekerja, maka boleh juga menyiksa seseorang sebelum melakukan kesalahan."

Tiba-tiba petir menyambar dan iapun meninggal setelah kejadian itu. Syaikh Abu Ismail Abdullah Al Harawi mengatakan, "Karena jawabannya terlambat tiga hari, maka meninggalnya pun di lambatkan. Jikalau ia menjawab pada hari itu, mungkin ia akan menjawab pada hari itu juga."

Ketuhanan berbeda dengan kehambaan. Allah swt telah membagi dan menentukan laku perbuatan makhluk sebelum penciptaannya. Maka manusiapun berada dalam otoritas hukum dan kehendak-Nya. Seorang manusia tidak berbuat kecuali perbuatan-Nya. Allah berbuat apa saja terserah kehendak-Nya dan menghukumi sesuai keinginan-Nya. Dia memiliki hukum dan Dia adalah Tuhan Yang Maha Adil yang tidak bisa dan tidak boleh di pertanyakan lagi apa yang Dia perbuat. Laku bijak tidak sepi dari hikmah. Dia mengetahui bagian demi bagian dari amal perbuatan, akan tetapi tiada seorangpun mengetahui pada siapa perhatian-Nya itu tertumpah.

Tidak ada komentar: